Jumat, 05 Februari 2010

Pantaskah mengeluh saat sakit

Diantara manusia ada yang diuji dengan sakit. Dan diantaranya, ada yang menghadapinya dengan keluh kesah, meskipun sakitnya tidak seberapa.. Dan diantaranya, ada yang menikmati sakit dengan penuh kesabaran dan keridhoan atas apa yang Allah timpakan kepadanya...
Termasuk yang bagaimanakah kita dalam menghadapi sakit apabila sakit menimpa diri kita?
Wahai makhluk Allah yang mengharapkan ridhoNya.. Ingatkah engkau bahwa sakit yang menimpa kita datang dari Allah.. Dan tubuh kita ini adalah milik Allah.. Apakah kita akan marah, kecewa, berkeluh kesah, dan protes dengan ketentuan-Nya atas tubuh kita? Apakah dengan itu akan menyelesaikan masalah? Tidakkah kita menginginkan sakit yang menimpa kita menjadi suatu kenikmatan yang mendekatkan kita kepada Allah?

Banyak hikmah yang bisa dipetik dari sakit yang menimpa.. Dengan sakit, akan mengingatkan kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita disaat kita sehat, yang mana disaat sehat itu kita tidak menyadari bahkan kurang mensyukuri akan nikmat kesehatan. “Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terlupa darinya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari). Sakit dapat mengingatkan seseorang akan hakikat dirinya sebagai makhluk yang lemah, tidak pantas bersikap sombong, angkuh, dan ta’ajub kepada diri sendiri. Kita tidak bisa menolak apa yang telah Allah kehendaki.

Wahai saudaraku.. hendaklah engkau sabar dan ridha atas ketentuan Allah, serta berbaik sangka kepada-Nya.. “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah).” (HR. Bukhari)

“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi)

“Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari).

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:”Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”

“Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Sesungguhnya semua urusannya baik baginya, dan sikap ini tidak dimiliki kecuali oleh orang yang mukmin. Apabila kelapangan hidup dia dapatkan, dia bersyukur, maka hal itu kebaikan baginya. Apabila kesempitan hidup menimpanya, dia bersabar, maka hal itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

Hendaklah kita bersabar dan ridho terhadap sakit yang menimpa kita. Dengan bersabar, kita akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah terhadap orang yang bersabar: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” Az-Zumar:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar