Senin, 26 April 2010

Hukum Orang yang Buang Angin Terus-menerus

Pertanyaan: Aku seorang yang menderita penyakit yang tidak memungkinkanku untuk terus-menerus dalam kondisi berwudhu. Oleh karena itu, aku sulit untuk melakukan sholat dan membaca Al-Qur’an serta ibadah-ibadah lainnya yang mengharuskan berwudhu
Hal ini terjadi bukan atas pilihan dan kehendakku. Angin ini tidaklah keluar dariku, melainkan ketika air wudhu menyentuh kulitku
Oleh karena itu, aku merasa kesulitan saat sholat yang mengharuskan duduk agak lama, seperti sholat jum’at dan dua hari raya, serta sholat wajib biasa lainnya, juga membaca Al-Qur’anul Karim. Aku tidak merasa nyaman kecuali bila aku batalkan wudhuku. Karena itu, aku melakukan sholatku dengan kondisi sakit ini tanpa ada rasa ketenangan, karena aku selalu khawatir dengan wudhuku.
Adakah keringanan bagiku dengan penyakit tersebut walaupun hanya kiasan terhadap orang lumpuh?

Jawab: Kondisi ini jelas merupakan keragu-raguan (was-was) yang dialami kebanyakan orang dalam wudhu dan sholatnya. Apabila kondisinya seperti apa yang saudara ceritakan tersebut, maka saudara dimaafkan. Dikiaskan pada orang yang selalu terkena hadats, seperti orang yang terkena penyakit ‘beser’. Maka saudara harus berwudhu jika sudah masuk waktu, atau menjelang iqomah. Saudara harus berusaha semampunya untuk menjaga dari hal-hal yang bisa membatalkan wudhu. Apabila angin itu sudah hamper keluar dan saudara tidak bias menahannya, maka sholat saudara sah ___insya’ Allah___ karena adanya hal itu diluar kehendak, dan dikategorikan mendekati kondisi terpaksa.

Al-Ahkam wa ‘l-Fatawa Asy-Syar’iyyah li Katsir Mina ‘l-Masa’ ili ‘th-Thibbiyyah. Dr. Ali bin Sulaiman Ar-Rumaikhon
Read More..

Sedang futurkah aku??

Saudariku... Pernahkah engkau merasa terhenti dalam beribadah padahal biasanya rajin? Pernahkah engkau merasa malas, berlambat-lambat, dan enggan menjalankan ibadah padahal biasanya giat, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat?
Inilah penyakit yang dinamakan futur.

Sahabat ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata: “Sungguh, seiring dengan berlalunya siang dan malam, ajal kalian akan selalu berkurang, amal kalian selalu dicatat dan terjaga, sedangkan kematian datang dengan tiba-tiba. Maka barangsiapa yang menanam suatu kebaikan, pasti ia akan memetik apa yang ia inginkan. Dan barangsiapa yang menanam kejelekan, maka pasti ia akan menuai penyesalan. Karena setiap yang menanam akan mendapatkan seperti yang ia tanam. Seseorang yang lamban dalam beramal tidak akan mendahului keberuntungannya, sedang orang yang antusias dalam beramal, juga tidak mendapatkan apa yang tidak ditakdirkan untuknya.”

Bila engkau berada dalam kondisi futur, tanyakanlah pada dirimu... sampai kapan keadaan ini akan terus berlangsung? Sampai kapan engkau meninggalkan ketaatan dan enggan dengan hal-hal yang dianjurkan syariat?

Wahai saudariku... Sadarlah dari angan-anganmu, bangkitlah dari tidur lelapmu, karena usia ini terbatas, sedangkan amalan yang harus kita laksanakan sebagai bekal di akhirat nanti banyak... Bila engkau ingin mendapatkan balasan yang baik tanpa beramal, maka engkau benar-benar telah tertipu.

Mari kita renungkan diri kita dengan penuh kejujuran... Apa yang kita inginkan? Sudahkah kita berupaya dengan sungguh-sungguh untuk meraihnya? Bila keridhoan Allah menjadi tujuan yang kita inginkan.. Sudahkah kita menjalankan amalan-amalan yang diinginkan Allah atas diri kita dengan benar-benar hanya keridhoan Allah sebagai tujuannya? Atau kita hanya bersemangat menjalankan amalan-amalan bila dilihat oleh manusia dan meninggalkan amalan itu bila tak seorang pun melihat kita padahal Allah mengetahui apa yang kita perbuat? Ingatlah wahai saudaraku.. “Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan” An-Nur:29

Saudariku... Janganlah engkau terlena dengan amalanmu yang telah lalu sehingga engkau mencukupkan diri dengan amalanmu itu. Dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan segenap kemampuan yang engkau miliki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Lakukanlah [amalan] menurut kemampuanmu. Karena demi Allah, Allah tidak merasa bosan (dan dalam satu riwayat: karena sesungguhnya Allah tidak merasa bosan) sehingga kamu sendiri yang bosan. Amalan agama yang paling disukai-Nya ialah apa yang dilakukan oleh pelakunya secara kontinu (terus menerus / berkesinambungan)." (HR. Bukhari)

Wahai engkau yang mengharapkan kenikmatan di akhirat nanti.. masihkah engkau menunda-nunda amalanmu? Tidakkah ingin engkau segerakan memperbanyak amalan sebelum datangnya kematian yang tiba-tiba menjemputmu? Tidakkah ingin engkau menyesali dirimu sekarang dan segera bangkit sebelum datangnya hari dimana penyesalan tidak ada artinya? Masih seringkah engkau menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak berguna?

Wahai saudariku.. Janganlah engkau terhanyut dalam berbuat maksiat.. Dan janganlah engkau menikmati maksiat itu.. Ingatkah engkau bahwa selalu ada yang mengawasi kita? Ataukah engkau ingat namun tidak peduli..?

Saudariku.. Renungkanlah firman Allah Ta’ala... “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).” (An-Naziat: 37-41)
Marilah kita sering bermuhasabah.. berusaha mengenali dan menyadari apakah kita terserang penyakit futur.. berusahalah untuk segera memperbaiki diri.. mohonlah pertolongan kepada Allah dengan penuh kesungguhan.. dan jangan putus asa dari rahmatNya..

Wahai saudariku.. Allah ‘azza wa jalla memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah ‘azza wa jalla berfirman :“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Ali ‘Imran: 146-148)
Read More..

Tahajud itu sehat


”Sholat Tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari penyakit.” (H. R. Tirmidzi)
Subhanallah, dari suatu penelitian menunjukkan penurunan hormon kortisol yang mana berpengaruh pada ketahanan tubuh. Dengan mekanisme sebagai berikut : Stressor (kejadian/lingkungan yang menyebabkan manusia tegang) memacu kerja Hipotalamus (bagian dari otak) untuk mengeluarkan hormon yang akan menstimulasi/merangsang kelenjar di ginjal untuk menghasilkan hormon kortisol. Kortisol mempunyai efek meningkatkan gula darah (glukosa), meningkatkan curah jantung (kotekolamin), meningkatkan tekanan darah (Hipertensi), menekan respon ketahanan tubuh, meningkatnya nafsu makan, insomnia, dan mengurangi libido. Begitu banyak efek negatif yang dihasilkan oleh hormon kortisol ini. Kadar hormon kortisol mengalami peningkatan mulai dari jam 1 dini hari hingga jam 8 pagi. Dengan sholat tahajud yang dilakukan pada dini hari hingga sebelum shubuh, dapat menghambat peningkatan kadar hormon kortisol dalam tubuh manusia. Tahajud yang dilakukan dengan tepat, kontinyu, khusyuk, dan ikhlas mampu menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan memperbaiki suatu mekanisme tubuh dalam mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. Oleh karena itu bisa mengurangi stressor yang menstimulasi Hipotalamus, sehingga menghambat pengeluaran kortisol yang berlebihan. Pada akhirnya tidak ada peningkatan gula darah, tekanan darah,malah meningkatkan ketahanan tubuh, tubuh pun sehat segar. Alhamdulillah, dengan Tahajud mampu mendekatkan diri kepada Allah, mendapat pahala, mendapat posisi yang mulia, menghapus pahala, mendapatkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari penyakit. Subhanallah, Nikmat yang Luar Biasa, so berTAHAJUDLAH !!!
Sumber : “Super Health“, Egha Zainur Ramadhani
http://drlizakedokteran.blogspot.com/2009/05/review-book-terapi-salat-tahajud.html
Read More..

PUSING vs SAKIT KEPALA

Pusing. Suatu kata yang akrab di telinga kita. Sering diucapkan dan dirasakan. Namun, apakah sebenarnya pusing itu? Pusing sebenarnya adalah suatu sensasi di mana penderita merasa kepalanya seperti berputar atau lingkungan sekelilingnya yang berputar. Dalam dunia kedokteran istilah pusing disebut dengan vertigo. Vertigo ini biasanya merupakan keluhan penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf.

Lalu, apa bedanya pusing dengan sakit kepala. Jelas beda. Sakit kepala (headache) ialah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman yang terjadi di bagian atas kepala, dan kadang menyebar ke wajah, gigi, rahang, dan leher. Sakit kepala ini dibedakan menjadi dua, yaitu (1) sakit kepala primer dan (2) sakit kepala sekunder.
(1) Sakit kepala primer adalah suatu rasa nyeri di kepala yang tidak disertai oleh kelainan yang mendasarinya, meliputi (a) sakit kepala akibat migraine (nyeri kepala sebelah), (b) sakit kepala tipe tegang / tension headache (nyeri akibat kakunya otot di daerah wajah dan leher, dan (c) sakit kepala cluster / cluster headache (nyeri yang menetap di belakang salah satu mata).
(2) Sakit kepala sekunder adalah suatu rasa nyeri di kepala yang disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan di seputar kepala. Sakit kepala jenis ini harus ditanggapi secara serius. Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain karena kelainan di tenggorokan, telinga, hidung, gigi, mata, dan sebagainya. Sakit kepala sekunder akan hilang dengan sendirinya manakala penyakit yang mendasarinya sudah diobati.
Manajemen Nyeri Kepala
Pengobatan sakit kepala seharusnya didahului dahulu dengan diagnosis pasti penyebab sakit kepalanya. Jika penyebabnya adalah kelainan atau penyakit pada daerah kepala dan leher seperti mata, telinga, hidung, tenggorokan, maupun gigi, maka penyakit-penyakit tersebut harus diobati terlebih dahulu. Namun, secara umum pengobatan nyeri kepala yang paling mudah dan efektif adalah dengan diberi obat analgesik atau penghilang rasa sakit, seperti aspirin atau paracetamol. Namun, obat-obat ini tidak boleh terlalu sering diminum karena dapat menyebabkan tukak lambung, dan penggunaannya pun harus dimulai dari dosis kecil. Oleh karena itu, penggunaan obat dengan resep dokter akan lebih aman untuk kita konsumsi.
Sakit kepala juga dapat dicegah dengan beberapa tindakan, antara lain:
a) Manajemen stress. Hal ini karena penyebab terbanyak dari nyeri kepala adalah stress. Stress emosi dapat memperberat gejala sakit kepala. Pikiran, perasaan, dan behaviour dapat memperberat rasa nyeri, dan memicu gejala nyeri yang berulang.
b) Life style / gaya hidup. Dengan mengubah gaya hidup kita menjadi pola hidup yang sehat, maka hal itu dapat mencegah terjadinya serangan sakit kepala.
c) Olahraga yang teratur, misalnya jalan sehat 15 menit.
d) Tidur cukup.
e) Mengontrol emosi.
f) Relaksasi dan meregangkan otot.
g) Berhenti merokok.
h) Pengaturan nutrisi dan suplemen diet.

Sumber :
- Makalah symposium nasional Headache Today Fakultas Kedokteran UNS.
- Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Media aeculapius.
Read More..

Stroke

Otak merupakan salah satu organ penting dalam tubuh. Otak mengandung berjuta-juta sel saraf yang memiliki peranan dalam pengaturan kinerja tubuh. Ketika seseorang sedang berpikir, bernapas, berdenyut jantungnya, dan dalam keadaan sadar pun otak memiliki peranan dalam hal ini. Oleh karena itu, otak memerlukan aliran darah yang cukup guna memenuhi semua fungsi dan kinerjanya. Terhentinya aliran darah ke otak selama beberapa detik saja dapat menimbulkan kerusakan fatal di otak. Istilah stroke mengacu kepada setiap serangan pada otak secara mendadak yang terjadi akibat terhentinya aliran darah ke dalam otak.


Seberapa besarkah bahaya stroke ?
Stroke merupakan gangguan yang cukup berbahaya. Kematian akibat stroke menempati urutan ketiga paling banyak setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Stroke bukanlah suatu penyakit yang timbul perlahan-lahan. Stroke terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kelumpuhan tubuh untuk bergerak ataupun kematian mendadak. Sebagian besar stroke yang tertangani mengakibatkan kecacatan tubuh permanen dan gangguan kesehatan yang berat. Sehingga, stroke merupakan salah satu gangguan yang cukup berbahaya di masa sekarang ini.

Bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami stroke?
Seseorang yang mengalami stroke memiliki ciri-ciri:
A. Ciri Utama
Kelemahan ataupun kelumpuhan untuk menggerakkan sebagian anggota tubuh secara mendadak. Jadi, seseorang yang mengalami stroke akan mengeluh salah satu sisi tubuhnya kaku secara tiba-tiba dan tidak bisa digerakkan.
B. Ciri Lain
1. Mengalami gangguan dalam berjalan, kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh secara tiba-tiba.
2. Mengalami sakit kepala yang berat, pusing dan muntah
3. Tidak bisa ataupun mengalami gangguan dalam berbicara (rero)
4. Mengalami gangguan dalam melihat, membuka dan menutup mata. Bahkan terkadang mata seolah melirik ke satu arah dan tidak bisa digerakkan ke arah lain.
5. Tidak bisa ataupun mengalami kesulitan untuk menelan sesuatu
6. Mulut mencong dan wajah terlihat tidak sama antara sisi kanan dan kiri
7. Tidak bisa merasakan rangsangan dari luar tubuh. Misalnya bila tertusuk benda tajam, orang stroke tidak merasa sakit.

Siapakah yang berisiko terkena stroke?
1. Adanya riwayat keluarga yang mengalami stroke
Penelitian menunjukkan bahwa bila ada salah seorang anggota keluarga mengalami stroke, maka anak cucunya bisa berisiko mendapat stroke di kemudian hari. Sehingga, stroke termasuk kelainan keturunan. Namun, tidak serta merta adanya riwayat keluarga, seseorang pasti mendapat stroke karena stroke cenderung sangat dipengaruhi pola perilaku tidak sehat.
2. Usia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia diatas 55 tahun lebih berisiko dua kali lipat untuk menderita stroke di kemudian hari. Meski stroke umumnya diderita pada usia tua, hal ini tidak memungkiri bahwa seseorang yang berusia kurang dari 65 tahun juga dapat menderita stroke.
3. Jenis kelamin
Pria lebih berisiko terkena stroke dibanding wanita. Penelitian menunjukkan bahwa pria 19% lebih berisiko terkena stroke
4. Penderita Hipertensi ( Tekanan Darah Tinggi )
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor penting terjadinya stroke di kemudian hari. Hipertensi yang tinggi dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah dalam otak sehingga otak kekurangan pasokan darah dan terjadilah stroke.
5. Orang dengan pola hidup tidak sehat.
Pola hidup tidak sehat ini dipengaruhi dengan konsumsi makanan yang kaya akan lemak, kolesterol jahat (LDL), kurangnya makanan berserat dan kurangnya aktivitas fisik terutama olahraga. Bila pola hidup ini tidak diubah, terdapat kecenderungan penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah otak sehingga terjadi sumbatan dalam pembuluh. Bila sumbatan menetap maka akan timbul stroke akibat tidak tercukupinya darah mencapai sel-sel dalam otak.
6. Perokok
Beberapa penelitian membuktikan bahwa seorang perokok berat memiliki risiko besar mengalami stroke. Hal ini disebabkan oleh kandungan rokok yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke dalam otak.
7. Menderita Penyakit Jantung Koroner
Pada penderita penyakit jantung, terdapat kecenderungan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh (LDL) dan penurunan aliran darah ke tubuh sehingga kecenderungan mengalami stroke semakin besar.
8. Diabetes Mellitus (penyakit gula)
Penyakit diabetes yang tidak terkontrol, dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan organ dalam tubuh baik terhadap jantung, otak, paru dan lain-lain. Kerusakan otak bisa berwujud pada stroke.
9. Penyalahgunaan alkohol dan obat

Pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk diagnosa stroke ?
Bila seseorang terkena gejala-gejala stroke, hendaknya langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta mendapat penanganan segera. Bila pengobatan terlambat, maka dapat berujung pada kematian mendadak ataupun kerusakan permanen pada anggota tubuh. Untuk mendiagnosis stroke biasanya seseorang dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan :
1. CT scan, merupakan salah satu teknik pencitraan foto yang cepat dan relatif murah untuk kasus stroke
2. MRI, merupakan pemeriksaan yang lebih akurat dibanding CT scan, tetapi relatif lebih mahal
Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab pasti dari stroke.

Pengobatan Stroke
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution). Sehingga penanganan stroke harus dilakukan sesegera mungkin dengan diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan obat antikoagulan (seperti heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.
Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.
Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien pulih dari kondisi kritis. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses pemulihan ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.

Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya stroke ?
Stroke dapat dicegah dengan merubah gaya hidup. Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah datangnya penyakit stroke, yaitu:
1. Berhenti merokok sedini mungkin. Nikotin, karbon monoksida (CO) dan zat lainnya yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini akan mempermudah kolesterol untuk melekat pada dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan sehinga membentuk plak.
2. Berolahraga secara teratur. Ketika melakukan aktivitas fisik, jantung akan berdenyut lebih cepat untuk meningkatkan jumlah darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh sehingga meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan LDL/kolesterol jahat. Selain itu berolahraga juga membantu mengurangi berat badan.
3. Perbaikan pola makan. Membatasi konsumsi daging, ikan atau unggas maksimal 150 gram per hari. Tingkatkan asupan makana tinggi serat, antara lain roti/sereal tinggi serat, sayuran serta buah-buahan.
4. Hindari stres yang berlebihan. Stres bisa mengakibatkan naiknya tekanan darah dan denyut jantung sehingga mempermudah kerusakan pada dinding pembuluh darah.
5. Hindari pola hidup tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit diabetes, darah tinggi dan kolesterol tinggi serta kegemukan, faktor-faktor ini merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung dan stroke.


Sumber :
Sylvia Anderson Price dan Lorraine McCarty Wilson. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Huriwati Hartanto, dkk (eds). Edisi 6. Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://www.medicastore.com/stroke/
Read More..