Jumat, 05 Februari 2010

kanker payudara


Sekelumit tentang kanker
Tubuh kita terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Apabila di suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak ataupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas atau kanker mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase. Pertumbuhan kanker biasanya cepat.


Kenali Tanda-Tandanya
Payudara merupakan aset wanita yang sangat berharga. Jika seorang wanita menemukan benjolan di payudaranya, pertama-tama tentu akan timbul perasaan khawatir dan selanjutnya disikapi dengan berbeda-beda. Sebagian akan pergi ke dokter untuk memeriksakan benjolannya, sebagian mencoba pengobatan alternative, sementara sebagian berusaha melupakannya dan tidak melakukan tindakan apapun.
Berikut adalah tanda-tanda awal terjadinya kanker:
a.Adanya gumpalan benjolan di bawah ketiak
b.Jaringan buah dada yang menebal dan terasa sakit
c.Puting susu terasa sakit dan keluar darah
d.Perubahan kulit pada daerah puting susu

Stadium kanker payudara
Seperti kanker pada umumnya, kanker payudara juga mempunyai tahapan atau stadium yang akan menandai parah tidaknya kanker payudara tersebut. Stadium kanker payudara adalah sebagai berikut:
1. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metasase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhannya secara sempurna adalah 70%. Untuk memeriksa ada atau tidaknya metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa laboratorium.
2. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh sekitar 30-40%, tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II, biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
3. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan sembuh tinggal sedikit. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.

Siapa saja yang berrisiko?
Penyebab kanker payudara sampai saat ini diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor (multifaktorial) seperti faktor genetika (keturunan), hormonal, dan lingkungan. Faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah usia tua, menarche (pertama kali menstruasi) dini, usia makin tua saat menopause, usia makin tua saat pertama kali melahirkan atau tidak pernah hamil, riwayat keluarga (terutama ibu, saudara perempuan) dengan kanker payudara, riwayat pernah menderita tumor jinak payudara, mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal jangka panjang, mengonsumsi alkohol, serta paparan radiasi pada payudara terutama saat periode pembentukan payudara. Adanya faktor genetika tidak berarti seseorang yang memiliki gen kanker payudara pasti menderita, melainkan hanya memiliki risiko untuk mengidap kanker dan dapat menurunkan (pada keturunannya) gen tersebut. Gen penyebab kanker diturunkan dari orang tua ke anaknya tanpa terkait dengan jenis kelamin. Sampai saat ini, banyak gen penyebab kanker yang belum dapat diidentifikasi. Di antaranya yang sudah dapat diidentifikasi adalah gen BRCA1 dan BRCA2. Diperkirakan bahwa 1 dari 10 wanita akan menderita kanker payudara dan kemungkinan ini akan meninkat sampai dengan 90 persen pada wanita yang memiliki kelainan gen BRCA1 dan / atau BRCA2.
menderita tumor jinak payudara, mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal jangka panjang, mengonsumsi alkohol, serta paparan radiasi pada payudara terutama saat periode pembentukan payudara.
Adanya faktor genetika tidak berarti seseorang yang memiliki gen kanker payudara pasti menderita, melainkan hanya memiliki risiko untuk mengidap kanker dan dapat menurunkan (pada keturunannya) gen tersebut..
Untuk mendiagnosis kanker payudara, selain menanyakan mengenai riwayat benjolan dan pemeriksaan fisik oleh dokter, maka dilakukan pula beberapa pemeriksaan penunjang seperti mamografi, USG payudara, dan biopsy (pengambilan contoh jaringan tumor), serta jika dicurigai kanker, ditambah pemeriksaan-pemeriksaan untuk melihat apakah sudah ada penyebaran ke organ-organ tubuh lain. Kanker payudara dapat menyebar ke paru, hati, tulang, dan lain-lain.
Stadium kanker payudara ditentukan oleh besar tumor, ada tidaknya penyebaran ke kelenjar getah bening dan organ-organ tubuh lain.

SADARI !!!
Pemeriksaan benjolan cara “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri) dapat dilakukan sendiri setiap bulan. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah menstruasi selesai. Caranya antara lain:
a.Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Perhatikan ukuran payudara, posisi ketinggian putingnya, apakah terdapat keriput, lekukan, atau putting susu tertarik ke dalam, keluar cairan atau darah dari putting susu, bila ada kelainan segeralah periksa ke dokter.
b.Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
c.Bungkukkan badan 90 derajat hingga payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi.
d.Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dan ketiak kiri.
e.Periksa dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor (kanker), maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh sempurna.
f.Lakukan juga untuk payudara yang kanan

Mammografi....... Apa Itu?
Setelah melakukan penanganan awal, maka bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografi. Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5-10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara dua gambar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram.
Pengobatan kanker payudara
Umumnya, pengobatan kanker payudara terbagi menjadi dua golongan besar: pertama, pengobatan untuk kanker tahap awal; kedua, pengobatan untuk kenker tahap lanjut dan kambuh. Saat ini, pengobatan terhadap kanker payudara meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal, dan terapi biologi.
Beberapa makanan yang menurut penelitian dapat mencegah timbulnya penyakit kanker payudara antara lain:
a.Gandum .
Dalam hal ini gandum yang dikonsumsi berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap setengah gelas gandum setara dengan 10 gram dari kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh. Para ahli berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.
b.Ikan salmon dan tuna
Berdasarkan penelitian yang dilakukan UCLA, Amerika Serikat, ditemukan bahwa para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan mengonsumsi ikan tuna dan salmon setiap hari, ternyata tingkat risiko terkena kanker payudaranya sangat kecil. Diduga karena adanya kandungan zat omega-3 yang terdapat dalam ikan tersebut.
c.Wortel dan bayam
Wanita yang tidak pernah mengonsumsi wortel dan bayam juga berisiko terkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering mengonsumsi kedua jenis sayuran itu.
d.Yoghurt
Pada suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium, diungkapkan ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara, terutama dalam jumlah yang cukup banyak.
e.Susu kedelai
Diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung dalam susu kedelai murni ternyata dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebesar 28 % dibandingkan dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan.
f.Jus jeruk
Masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50%.

Sumber :
Diananda, Rama. 2008. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar